JAKARTA: Tokoh dan aktivis prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi memuji proses demokrasi yang tengah berlangsung di Indonesia karena berhasil mengangkat dan menghargai hak-hak sipil. “Kami iri dengan Anda [Indonesia], kami ingin menjadi seperti Anda. Kami ingin mencapai apa yang kalian sudah capai. Biarkan aku melangkah lebih jauh dan mengatakan bahwa kami ingin mampu mencapai situasi yang lebih baik,” katanya saat menjadi pembiacara dalam Forum Masyarakat Asean atau Asean Civil Society Conference (ACSC), hari ini.
Pertemuan yang dihadiri pakar lembaga swadaya masyarakat dan komunitas masyarakat sipil itu dibuka Wapres Boediono hari ini. Forum Masyarakat Asean sudah digelar beberapa kali dan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum KTT Asean di mulai pada 7-8 Mei mendatang.
Suu Kyi menyampaikan materinya melalui video yang diputar setelah Boeidono membuka acara. Tokoh perempuan Myanmar itu aktif mengkampanyekan demokrasi di negaranya yang masih dikuasai oleh rezim militer. Suu Kyi mengatakan Indonesia berhasil melakukan transisi demokrasi secara baik dari rezim otoriter.
“Saya berharap waktu akan datang akan ada pertukaran bebas antara ide dan orang-orang antara kedua negara dan antara negara-negara di Asean," ujarnya.
Suu Kyi juga berharap ke depan ada bantuan dari komunitas Asean dalam mewujudkan demokrasi di Myanmar. Dengan demokrasi, kata Suu Kyi, kehidupan lebih baik bagi rakyat Burma
Sementara itu, Wapres Boediono menyatakan negara anggota Asean yang mayoritas negara berkembang masih menghadapi banyak tantangan pembangunan. Hanya beberapa negara anggota Asean telah memenuhi tujuan Millenium Development Goals (MDGs), sementara negara lain masih
tertinggal jauh.
“Asean harus bekerja sama mengurangi kesenjangan, mengurangi meiskinan meningkatkan tingkat kesehatan untuk secepatnya mencapai MDGs,” katanya.
Menurut Wapres, pencapaian MDGs ini penting karena berkaitan dengan banyak masalah yang mempengaruhi masyarakat seperti kemiskinan dan kelaparan yang bisa menyebabkan konflik sosial dan ketidakstabilan politik. Pemerintah dan organisasi masyarakat sipil di Asean harus bekerja keras memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mempercepat pencapaian MDGs tersebut. (ln)
Pertemuan yang dihadiri pakar lembaga swadaya masyarakat dan komunitas masyarakat sipil itu dibuka Wapres Boediono hari ini. Forum Masyarakat Asean sudah digelar beberapa kali dan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum KTT Asean di mulai pada 7-8 Mei mendatang.
Suu Kyi menyampaikan materinya melalui video yang diputar setelah Boeidono membuka acara. Tokoh perempuan Myanmar itu aktif mengkampanyekan demokrasi di negaranya yang masih dikuasai oleh rezim militer. Suu Kyi mengatakan Indonesia berhasil melakukan transisi demokrasi secara baik dari rezim otoriter.
“Saya berharap waktu akan datang akan ada pertukaran bebas antara ide dan orang-orang antara kedua negara dan antara negara-negara di Asean," ujarnya.
Suu Kyi juga berharap ke depan ada bantuan dari komunitas Asean dalam mewujudkan demokrasi di Myanmar. Dengan demokrasi, kata Suu Kyi, kehidupan lebih baik bagi rakyat Burma
Sementara itu, Wapres Boediono menyatakan negara anggota Asean yang mayoritas negara berkembang masih menghadapi banyak tantangan pembangunan. Hanya beberapa negara anggota Asean telah memenuhi tujuan Millenium Development Goals (MDGs), sementara negara lain masih
tertinggal jauh.
“Asean harus bekerja sama mengurangi kesenjangan, mengurangi meiskinan meningkatkan tingkat kesehatan untuk secepatnya mencapai MDGs,” katanya.
Menurut Wapres, pencapaian MDGs ini penting karena berkaitan dengan banyak masalah yang mempengaruhi masyarakat seperti kemiskinan dan kelaparan yang bisa menyebabkan konflik sosial dan ketidakstabilan politik. Pemerintah dan organisasi masyarakat sipil di Asean harus bekerja keras memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mempercepat pencapaian MDGs tersebut. (ln)
source : http://www.bisnis.com/umum/politik/22363-suu-kyi-puji-proses-demokrasi-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment