London (ANTARA News) - Indonesia ambil bagian dalam Annual Investment Meeting (AIM) 2011 di Dubai International Convention and Exhibition Centre demi mengaet investor Timur Tengah.

AIM 2011 memfokuskan kegiatan pada promosi peluang investasi di masing-masing negara peserta, ujar Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada ANTARA dari London, Sabtu.

Acara yang dihadiri sejumlah menteri dan pejabat tinggi dari 20 negara serta sekitar 3.000 investor dari seluruh dunia itu, dilakukan dalam bentuk antara lain country focus/presentasi masing-masing negara peserta, workshop dan pameran.

Menteri Perdagangan Luar Negeri PEA, Sheikha Lubna Bint Khalid Al Qasimi secara resmi membuka acara itu dengan disaksikan oleh Pangeran Mahkota Dubai, Sheikh Hamdan Bin Mohammed Bin Rashid Al Maktoum.

Delegasi Indonesia dipimpin Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Gita Wirjawan dan didukung KBRI untuk PEA, Konjen RI di Dubai serta wakil dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Dalam acara ini, Indonesia menghadirkan Paviliun Indonesia yang mempromosikan berbagai peluang investasi di Indonesia, termasuk bidang industri teknologi di sektor informasi dan komunikasi (ICT), transportasi, manufaktur, industri kecil dan menengah, industri kreatif dan perkebunan terutama industri kelapa sawit.

AIM 2011 baru pertama kali ini dilakukan dan mendapat dukungan Pemerintah PEA, khususnya Kementerian Perdagangan Luar Negeri PEA, serta turut didukung oleh UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) dan WAIPA (World Association of Investment Promotion Agencies).

Gita Wirjawan menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang ideal dengan berbagai sumber daya alam yang belum tergarap secara optimal, pasar domestik yang besar dan terus berkembang, serta dikombinasikan peningkatan iklim investasi yang semakin baik.

Selain itu, Indonesia juga berhasil meningkatkan nilai GDP sebesar 720 milyar dollar AS pada tahun 2010 yang merupakan terbesar diantara negara ASEAN dan menduduki ranking ke-17 diantara negara G-20.

Sementara itu, pada sesi Country Focus, Konjen RI Dubai Mansyur Pangeran bertindak sebagai moderator dengan empat pembicara yang mewakili BKPM, Kementerian Perindustrian, serta Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN III).

Dirut PTPN III menawarkan proyek cluster industri kelapa sawit di Sei Mangkei, Sumatra Utara seluas 790 Ha, mulai sejak periode 2008-2010 tahap pertama seluas 46 Ha, kedua 2010-2011 seluas 104 Ha dan dikembangkan sampai periode tahun 2011-2018 seluas 640 Ha, dengan investasi 18,2 milyar dollar AS.

Dalam sesi lainnya, BKPM didampingi Tim Kemlu RI berpartisipasi dalam Round Table Discussion yang membicarakan kondisi makroekonomi dan stabilitas politik serta keamanan di Indonesia, termasuk perkembangan situasi terakhir mengenai penanganan terorisme di Indonesia yang menjadi perhatian dunia usaha.

H-ZG/B003

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011