London (ANTARA News) - Wanita Indonesia, Dr Hotlin Ompusunggu, menerima penghargaan "Whitley Award 2011" dari "The Royal Princess", Putri Anne, dari Kerajaan Inggris, terkait pengabdian dalam pelestarian konservasi dan ikut penjaga kesehatan Indonesia.

"Dr Hotlin adalah dokter gigi dari `Alam Sehat Lestari` yang telah menerima penghargaan dari Putri Anne dalam satu upacara di The Royal Geographical Society, London," kata Humas Whitley Awards 2011, Pam Beddard, kepada koresponden Antara London, Jumat.

Sementara itu, "Minister Counsellor/Act. Head of Chancery" KBRI London, Tumpal Hutagalung, yang hadir dalam acara pemberian penghargaan kepada Dr Hotlin Ompusunggu itu, mengatakan ia ikut bangga karena ada wanita Indonesia yang menerima penghargaan.

"Penghargaan untuk Dr Hotlin atas kontribusinya bagi pelestarian alam itu merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Saya melihat Putri Anne sangat terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Dr Hotlin selama ini," ujarnya.

Penghargaan Whitley Awards yang diberikan kepada Dr Hotlin Ompusunggu, merupakan kompetisi tahunan yang pertama kali diadakan pada tahun 1994 itu didukung David Attenborough, yang diberikan kepada mereka yang telah membantu masyarakat dan proyek di seluruh dunia.

Penghargaan "The Royal Princess" yang diserahkan kepada Dr Hotlin Ompusunggu selaku seorang dokter gigi Sumatera yang bekerja di Kalimantan Barat, Kalimantan, itu merupakan peristiwa bersejarah bagi pekerjaan konservasi alam akar rumput.

Dalam 18 tahun sejak organisasi tersebut dimulai, telah memberikan hibah senilai lebih dari 6 miliar poundsterling untuk mendukung kerja para pemimpin inspiratif konservasi di 70 negara dan membangun jaringan lebih dari 120 alumni Whitley.

Bagi Dr Hotlin Ompusunggu, bekerja untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat hutan merupakan upaya penting untuk ikut membantu menjaga habitat global bagi burung owa, burung enggang, dan orangutan, di antara spesies lainnya.

Dr Ompusunggu adalah manajer program Alam Sehat Lestari (ASRI) yang merupakan sebuah badan amal kesehatan dan konservasi yang terletak di sebelah Taman Nasional Gunung Palang.

Ia menerima hadiahnya dalam upacara di Royal Geografis Society, London, yang diselenggarakan oleh The Whitley Fund for Nature (WFN) - badan amal Inggris yang berbasis di balik skema penghargaan internasional.

Penghargaan ini termasuk hibah proyek sebesar 30.000 Pounsterling yang disumbangkan "Goldman Sachs" dengan piala terukir, keanggotaan jaringan berpengaruh dari pemenang Penghargaan Whitley lainnya, pengakuan internasional, dan pelatihan pengembangan profesional.

Dr Ompusunggu mengakui usahanya untuk mengurangi pembalakan liar dengan menawarkan perawatan gigi dan medis lebih baik dan lebih murah untuk 60.000 penduduk desa yang tinggal di wilayah ini.

"Penawaran perawatan gigi memungkinkan mereka mendapatkan diskon pada perawatan dengan melihat setelah hutan hujan, berpartisipasi dalam kegiatan reboisasi dan belajar tentang konservasi," katanya.

Penghargaan tertinggi Whitley Gold Award diberikan untuk ahli biologi kelautan Dr Rachel Graham, Belize, atas usahanya menempatkan rencana aksi nasional untuk hiu dan mendapatkan lebih banyak orang lokal yang aktif terlibat dalam melindungi satwa laut.

Selain keanekaragaman hayati pesisir dan menjaga mata pencaharian lokal dan industri pariwisata ekonomis penting Belize.

Para penerima Whitley Awards lainnya mendapatkan dana 30.000 poundsterling diantaranya pemimpin konservasi dari Argentina, Kroasia, India, Rusia dan Uzbekistan.

(H-ZG/E011)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011