Dua pelajar ini membawa pulang medali perunggu. Peter dan Monica disambut hangat keluarga dan Surya Institut setibanya di Bandara Soekarno-Hatta Senin, 9 Mei 2011. Keduanya tersenyum cerah saat dikalungi karangan bunga anggrek.
"Saya senang ini medali pertama di ajang internasional," kata Monica, anak semata wayang pasangan Erna Bernadhet dan Indra Santosa di Terminal kedatangan 2D.
Monica mengaku sejak kecil menyukai pelajaran matematika, bahkan nilainya selalu 10. Menurutnya soal dalam olimpiade cukup sulit, namun dia bisa menyelesaikannya.
"Memang target saya minimal perunggu, ada 4 soal dikerjakan dalam waktu 4,5 jam. Soalnya merupakan pemecahan suatu masalah," kata Monica.
Monica mengatakan di Romania dia salah membawa kostum. Informasi yang dia terima suhu udara sekitar 20 derajat celsius, ternyata di bawah itu. Monica mengaku kedinginan namun dapat mengatasinya meski harus berpakaian seadanya.
Monica masih punya mimpi meraih emas, pada Juli nanti dia akan ikut Cina Girl, olimpiade matematika khusus peserta perempuan. Kebahagiaan yang sama juga dirasakan Peter. Anak ketiga dari empat bersaudara ini ternyata juga penyuka matematika sejak usia SD. "Matematika itu menantang, saya suka," kata Peter yang juga menekuni les piano dan basket di sekolahnya.
Bagi Peter ajang olimpiade bukan hal baru. Sejumlah medali baik perak dan emas pernah dia raih. Dia juga kerap beradu otak di ajang serupa berkelas internasional di Hongkong, Thailand dan Afrika Selatan dan Singapura.
Tim Indonesia ini sebelum berlaga digembleng selama dua pekan di STIKIP Surya. Indonesia dan sembilan negara seperti Inggris, Perancis, Italia, Saudi Arabia menjadi peserta negara undangan.
Olimpiade ini diikuti peserta mencakup negara Balkan yakni Albania, Bulgaria, Yunani, Macedonia, Moldova, Serbia, Turki, Montenegro dan negara tuan rumah, Romania.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment