Arsip Blog

Selasa, 10 Mei 2011

Kiprah Indonesia Kebangsaan ASEAN

Depok - Negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) baru saja menggelar hajatan besar berupa konferensi tingkat tinggi (KTT). Penyelenggaraan KTT ASEAN ke-18 di Jakarta, tanggal 7-8 Mei lalu, turut mendapatkan perhatian luas dunia internasional, tidak hanya dari masyarakat Asia Tenggara.

Memang, ASEAN kini tengah menjadi poros baru nan mememikat bagi negara-negara maju, terutama Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa.

Di samping itu, asosiasi negara-negara Asia Tenggara ini sedang memasuki era baru pascapenandatanganan Piagam ASEAN (ASEAN Charter) oleh para negara anggota ASEAN pada tahun 2007 lalu. Piagam ini merupakan dokumen historis yang diharapkan dapat mengubah ASEAN menjadi organisasi berdasarkan hukum dan berorientasi pada kepentingan rakyat.

Dalam konteks itu, kehadiran Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2011 diharapkan dapat menghadirkan nuansa positif bagi perkembangan ASEAN ke depan. Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk memajukan peran ASEAN di tingkat global.

Jika kita cermati bersama, apabila dibandingkan dengan sembilan negara anggota ASEAN lain, Indonesia memiliki sejumlah keunggulan yang dapat menjadi modal berharga dalam menjalankan amanah sebagai ketua ASEAN tahun 2011.

Pertama, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta dari sensus penduduk tahun 2000. Dari perspektif ekonomi fakta ini tentu menggambarkan bahwa Indonesia merupakan pasar besar dan potensial bagi negara-negara lain.

Kedua, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang cenderung lengkap ketimbang negara-negara ASEAN lain. Sejumlah komoditas utama di sektor pertanian dan pertambangan yang dikonsumsi negara-negara ASEAN berasal dari Indonesia.

Ketiga, Indonesia memiliki pengalaman penting dan berharga dalam menghadapi berbagai tantangan dan kendala, terutama saat diterpa krisis moneter pada kurun waktu 1997-1998. Pengalaman pahit ini telah menjadikan Indonesia jauh lebih matang dan siap dalam mengarungi lautan ekonomi global.

Keempat, keanggotaan Indonesia di berbagai forum kerjasama ekonomi global, terutama G20. G20 adalah forum resmi kerja sama ekonomi global pengganti Kelompok 8 (G8). Forum ini dibentuk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dunia dengan memperkokoh fondasi keuangan internasional. G20 merupakan reperesentasi produk domestik bruto (PDB) dua per tiga penduduk dunia. Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang tergabung di dalam G20.

Kelima, pertumbumbuhan ekonomi Indonesia positif dalam beberapa tahun terakhir sebagai buah keberhasilan mengelola ekonomi makro. Komite Ekonomi Nasional meyakini laju ekonomi Indonesia tahun 2011 akan jauh lebih cepat. Dengan kebijakan ekonomi yang tepat, perekonomian Indonesia tahun 2011 diyakini akan mampu tumbuh mencapai 6,4 persen. Tingkat konsumsi, investasi, dan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara serentak.

Secara pribadi penulis meyakini bahwa Indonesia dapat memfungsikan lima modal penting ini secara maksimal sebagai bagian dari ikhtiar untuk memajukan peran ASEAN di tingkat global. Sulit dimungkiri bahwa selama ini kepentingan negara-negara berkembang –tidak terkecuali negara-negara ASEAN– seringkali tersingkirkan akibat ketiadaan sosok negara pemimpinan yang kuat. Keberadaan sosok pemimpin yang kuat memiliki arti penting guna membawa ASEAN untuk terlibat secara lebih aktif di tingkat global.

Karakter tantangan ekonomi saat ini yang bersifat lintas negara telah memaksa negara-negara di dunia untuk menjalin kerjasama lebih erat, termasuk negara-negara anggota ASEAN.

Berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat internasional pada tahun 2010 –seperti krisis keuangan, krisis energi, dan krisis pangan– menyiratkan satu pesan penting bahwa kerjasama multilateral kian memainkan peran penting bagi kelangsungan kehidupan ekonomi global pada tahun 2011.

Posisi Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2011 merupakan peluang emas untuk mewujudkan itu. Indonesia memiliki kemampuan mumpuni dalam menjalin relasi secara intens dengan para pemimpin negara-negara maju dan para pemimpin lembaga-lembaga keuangan internasional. Kemampuan dan kecakapan dalam menjalin relasi inilah yang akan menjadi faktor penentu bagi keberhasilan Indonesia mengemban amanat sebagai ketua ASEAN tahun 2011.

Dalam kaitan itu, inisiatif Indonesia untuk meredam konflik perbatasan Thailand-Kamboja perlu mendapatkan apresiasi dan dukungan publik. Inisiatif itu menunjukkan kiprah konkret Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2011, tidak sekadar rotasi memegang posisi ketua.

Dengan mengambil inisiatif guna menyelesaikan sengketa perbatasan Thailand-Kamboja, secara tidak langsung Indonesia telah melakukan sebuah gebrakan politik tersendiri. Selama ini, prinsip nonintervensi kerap menjadi alasan bagi satu negara ASEAN untuk meredam inisiatif dalam menyelesaikan masalah dengan negara anggota ASEAN lain. Sudah seharusnya negara-negara ASEAN berbesar hati menyelesaikan permasalahan yang muncul di antara mereka.

Di samping itu, keberhasilan Indonesia dalam menjalankan amanah sebagai ketua ASEAN tahun 2011 juga berpotensi mendatangkan nilai plus tersendiri bagi Indonesia di mata dunia internasional.

Nilai plus tersebut berupa pengukuhan diri posisi dan peran Indonesia di tingkat global, baik dari aspek politik maupun ekonomi. Bukan tidak mungkin kelak dunia internasional akan mengakui Indonesia sebagai bagian dari kelompok negara berkembang dan berpengaruh dalam perekonomian global (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan/BRICS).

Bahkan, Standard Chartered Bank memperkirakan pada tahun 2020 ekonomi Indonesia bakal berada di posisi 10 besar dunia berdasarkan rangking nominal Produk Domestik Bruto (PDB) di semua negara.

Lalu, pada tahun 2030, ekonomi RI berpotensi menyalip Jepang dengan menempati rangking lima besar dunia. Singkat kata, sebagaimana istilah Menko Perekonimian Hatta Rajasa, Indonesia tengah menjadi negara yang seksi di kancah politik internasional maupun di mata investor. Semoga.

source : http://suarapembaca.detik.com/read/2011/05/10/093756/1636132/471/kiprah-indonesia-kebangsaan-asean?882205471

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for comment

Pencarian

free counters

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...