"Karena di kapal tersebut ada 13 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah (ABK) kapal MT Gemini," katanya, hari ini.
Menurut dia, pembajakan kapal MT Gemini yang didalamnya ada 13 ABK WNI menjadi peringatan bagi Pemerintah Indonesia untuk melakukan pembebasan sandera dengan kekuatan bersenjata.
Priyo mengimbau, agar Pemerintah Indonesia melakukan pembebasan dengan kekuatan bersenjata dan bukan menggunakan uang tebusan.
"Indonesia jangan kalah dengan negara lain yang membebaskan tawanan dari pembajak dengan kekuatan bersenjata," katanya.
Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa mengatakan, Singapura bertanggung jawab atas pembebasan kapal MT Gemini yang dibajak oleh perampok Somalia.
Pemerintah Indonesia, kata dia, akan mendukung dan membantu upaya pembebasan kapal MT Gemini bersama dengan anak buah kapalnya.
"Pemerintah Indonesia sangat peduli dan ingin segera melihat 13 ABK WNI dibebaskan, di kapal apa pun mereka berada," kata Marty di sela konferensi masyarakat sipil ASEAN, di Jakarta, Selasa, seperti dikutip sebuah media online.
Menurut Marty, Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan Pemerintah Singapura dan belum mendapat konfirmasi seutuhnya soal pembajakan tersebut.
Informasi dari Pemerintah Singapura, kata dia, hanya menyebutkan mereka kehilangan kontak dengan kapal MT Gemini.
Sebelumnya diberitakan, Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura, Sabtu (30/4) 23.50 waktu Singapura, menerima laporan bahwa perompak Somalia telah membajak kapal tanki yang membawa bahan kimia berbendera Singapura, di lepas pantai Kenya. Di dalam kapal tersebut terdapat 25 ABK.
Editor : HARLES SILITONGA
(dat03/antara)
source : http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=191578:dpr-indonesia-singapura-bersama-bebaskan-13-wni&catid=17:nasional&Itemid=30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment