INILAH.COM, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah pertama kalinya untuk pelaksanaan konferensi World Economic Forum (WEF) on East Asia dalam 20 tahun terakhir.
Dalam konferensi yang akan dilaksanakan pada 12-13 Juni 2011 akan dibahas permasalahan-permasalahan global yang tengah mengemuka seperti tekanan inflasi, kelangkaan sumber daya dan degradasi lingkungan.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, Indonesia sangat siap untuk mensukseskan konferensi WEF ini. "Untuk pertama kalinya Indonesia jadi tuan rumah konferensi WEF. Jadi, agenda ini harus kita sukseskan," ujarnya dalam jumpa pers di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (8/6).
Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengungkapkan, Indonesia sebagai tuan rumah dengan bangga menyambut seluruh delegasi WEF ke-20 ini. Adapun jumlah peserta WEF kali ini akan mencapai lebih dari 600 peserta dari 40 negara.
Di antara mereka, juga akan hadir perwakilan petinggi-petinggi negara dan juga CEO perusahaan secara global. "Pada forum ini, Indonesia akan membahas kemungkinan kolaborasi dan kerjasama untuk menemukan solusi dari tantangan-tantangan bersama, yang diharapkan dapat memberikan hasil terbaik untuk semua, terutama Indonesia,' ujarnya.
Disamping itu, lanjutnya, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah konferensi WEF kali ini merupakan fleksi perkembangan ekonomi yang telah dicapai hingga saat ini. Sebagai informasi, pada tahun lalu Indonesia menduduki peringkat ke-44 Global Competitiveness Index (GCI) atau naik pesat dari tahun sebelumnya yaitu peringkat ke-54.
Direktur dan Kepala WEF Asia Sushant Palakurthi Rao mengungkapkan hal senada. Menurutnya, transformasi luar biasa dalam perekonomian dan politik di Indonesia merupakan cerminan positif pertumbuhan dan perkembangan Indonesia dalam dua dekade terakhir.
WEF sendiri merupakan organisasi internasional independen yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas dunia, dengan melibatkan para pemimpin dunia melalui partnership untuk membetuk agenda industri, regional, dan global.
"Pertemuan kali ini akan difokuskan pada bagaimana para pemimpin di kawasan Asia Timur bekerja sama dalam mengatasi permasalahan global dan menjamin keberlangsungan pertumbuhan di masa mendatang," pungkasnya. [cms]
Dalam konferensi yang akan dilaksanakan pada 12-13 Juni 2011 akan dibahas permasalahan-permasalahan global yang tengah mengemuka seperti tekanan inflasi, kelangkaan sumber daya dan degradasi lingkungan.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, Indonesia sangat siap untuk mensukseskan konferensi WEF ini. "Untuk pertama kalinya Indonesia jadi tuan rumah konferensi WEF. Jadi, agenda ini harus kita sukseskan," ujarnya dalam jumpa pers di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (8/6).
Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengungkapkan, Indonesia sebagai tuan rumah dengan bangga menyambut seluruh delegasi WEF ke-20 ini. Adapun jumlah peserta WEF kali ini akan mencapai lebih dari 600 peserta dari 40 negara.
Di antara mereka, juga akan hadir perwakilan petinggi-petinggi negara dan juga CEO perusahaan secara global. "Pada forum ini, Indonesia akan membahas kemungkinan kolaborasi dan kerjasama untuk menemukan solusi dari tantangan-tantangan bersama, yang diharapkan dapat memberikan hasil terbaik untuk semua, terutama Indonesia,' ujarnya.
Disamping itu, lanjutnya, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah konferensi WEF kali ini merupakan fleksi perkembangan ekonomi yang telah dicapai hingga saat ini. Sebagai informasi, pada tahun lalu Indonesia menduduki peringkat ke-44 Global Competitiveness Index (GCI) atau naik pesat dari tahun sebelumnya yaitu peringkat ke-54.
Direktur dan Kepala WEF Asia Sushant Palakurthi Rao mengungkapkan hal senada. Menurutnya, transformasi luar biasa dalam perekonomian dan politik di Indonesia merupakan cerminan positif pertumbuhan dan perkembangan Indonesia dalam dua dekade terakhir.
WEF sendiri merupakan organisasi internasional independen yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas dunia, dengan melibatkan para pemimpin dunia melalui partnership untuk membetuk agenda industri, regional, dan global.
"Pertemuan kali ini akan difokuskan pada bagaimana para pemimpin di kawasan Asia Timur bekerja sama dalam mengatasi permasalahan global dan menjamin keberlangsungan pertumbuhan di masa mendatang," pungkasnya. [cms]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment