Arsip Blog

Senin, 13 Juni 2011

Kampoeng Indonesia di Nuernberg, Jerman

LONDON, KOMPAS.com — Masyarakat Indonesia yang ada di Jerman menikmati suasana kampung halaman dalam acara "Kampoeng Indonesia" yang diadakan masyarakat Indonesia di Nuernberg yang tergabung dalam Indonesischer Kulturverein Franken pada akhir pekan
Acara yang diisi dengan pertunjukan budaya dan kuliner ini dihadiri sekitar 300 pengunjung dari berbagai wilayah sekitar Nuernberg (Franken), umumnya masyarakat Indonesia yang lama tinggal di Jerman, demikian penjelasan Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Frankfurt Ernest Hadinoto kepada Antara di London, Senin.
Ketua Indonesischer Kulturverein Franken, organisasi masyarakat Indonesia di Nuernberg, Setia Nugraha, menyatakan, "Acara ini digelar dalam rangka menampilkan suasana Indonesia di Jerman sehingga memungkinkan masyarakat Indonesia dan masyarakat Jerman yang tertarik dengan Indonesia bernostalgia tentang Indonesia sambil menikmati hidangan Indonesia."
"Acara ini kami gelar bekerja sama dengan Zentrifuge, suatu lembaga Jerman yang bergerak di bidang komunikasi, seni dan budaya," ujar Setia Nugraha.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Damos Dumoli Agusman, menyatakan terkesima dengan antusiasme masyarakat di Jerman yang berbondong-bondong datang dari berbagai wilayah sekitar Nuernberg ke "Kampoeng Indonesia" ini. Istilah "kampoeng" yang diusung oleh panitia sangat tepat karena kata ini mencerminkan karakteristik bangsa Indonesia.
Kampung bukan kota, dan di dalam istilah kampung tersimpan nilai-nilai kebersamaan, persamaan identitas, keakraban, rasa senasib sepenanggungan, serta semangat tolong menolong sekalipun berbeda suku, agama, ras dan golongan.
"Mereka yang sekampung biasanya sudah saling mengenal sekalipun baru bertemu, dan tidak dibutuhkan proses berkenalan atau kennenlernen seperti yang lazim dikenal di Eropa. Di 'kampoeng Indonesia' ini saya merasa dekat dengan saudara sekalipun baru bertemu," lanjut Damos yang disambut meriah pengunjung, termasuk warga Jerman.
Kampoeng Indonesia dimeriahkan dengan berbagai tarian dari Tanah Air oleh warga Indonesia dan Jerman, seperti tari pendet, merak, saman, dan gondang Batak, yang dikemas secara apik oleh Ibu Anne Sonia, warga Indonesia yang lama berdomisili di Nuernberg.
Selain pertunjukan, pengunjung juga menikmati aneka ragam masakan Indonesia dari berbagai daerah yang disajikan dalam kemasan dan rasa asli Indonesia yang membuat para pengunjung yang selama ini rindu Tanah Air merasa puas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for comment

Pencarian

free counters

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...