"Turki dan Indonesia berada pada posisi untuk meningkatkan kemitraan strategisnya mengingat kedua negara adalah negara yang memiliki perkembangan perekonomian yang signifikan, sama-sama menjadi anggota G20," kata Presiden SBY dalam keterangan pers yang dikutip dari situs resmi presiden.
Presiden juga mengatakan bahwa kedua negara akan terus meningkatkan kerjasama baik di bidang investasi, perdagangan, dan kerjasama ekonomi lainnya.
Menurut Presiden, persamaan yang dimiliki Indonesia dan Turki dilihat dari sistem negara dan pemerintahan modern diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dengan menjadi jembatan atas perbedaan antarperadaban maupun perbedaan antara barat dan Islam.
Dalam keterangan pers tersebut, Presiden menjelaskan kerjasama yang telah disepakati diantaranya kerjasama ekonomi, perdagangan, investasi, energi, pertanian dan pariwisata.
Selain itu, tambahnya, disepakati juga kerjasama di bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Turki Abdullah Gul menyaksikan penandatangan dua nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU), yaitu MoU terkait bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik yang ditandatangani oleh Menlu Marty Natalegawa dan Mendagri Turki Mehmet Aydin, dan MoU tanggap darurat bantuan bencana yang ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dan Mendagri Mehmet Aydin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment