Arsip Blog

Senin, 04 April 2011

Ansyaad: Hukum Indonesia Terlalu Lembek Tangkal Terorisme

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Inspektur Jenderal Polisi Ansyaad Mbai menilai hukum Indonesia terlalu lembek untuk menangkal terorisme. "Di negara lain kuat, kita lembek, sama artinya kita sediakan surga persembunyian teroris," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Pertahanan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senin 4 April 2011.

Ia membandingkan, di beberapa negeri tetangga, orang yang mengenakan atribut berbau terorisme saja bahkan bisa langsung ditangkap. Sedangkan di Indonesia, aparat tak bisa menindak sejumlah orang yang melakukan latihan yang diduga berlatar belakang terorisme. Sebab, tak ada dasar hukum yang memungkinkan aparat melakukannya.

Menurut dia, Indonesia harus membuat hukum yang lebih kuat dan bisa mengantisipasi aksi teror. "Kalau bom meledak polisi baru datang, itu terlambat. Harusnya kepolisian dan intelijen bisa mencegahnya. Tanpa hukum yang kuat, kita akan terus dipecundangi," tutur Ansyaad.

Ia menambahkan, pihaknya terus mengupayakan aksi persuasif untuk mempengaruhi para pelaku terorisme agar mau beralih ke jalan yang benar, serta membuka informasi mengenai jaringan mereka. Untuk itu, mantan teroris seperti Abdullah Sonata perlu dilibatkan.

Sebab, kata Ansyaad, para teroris cuma mau buka mulut jika berhadapan dengan orang yang paham betul tentang mereka. "Kalau tidak, mereka tidak mau buka mulut, malah mau ditembak, senang bisa mati syahid," ucapnya.

BUNGA MANGGIASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for comment

Pencarian

free counters

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...