BANDUNG, (PRLM).- Pariwisata Indonesia berada di peringkat lima sebagai negara kunjungan wisata di Asean. Selama tahun 2010 tercatat 7 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia dengan penerimaan devisa bagi negara sebesar USD 7.6 juta.
"Dalam tiga tahun ini posisi Indonesia masih berada di peringkat lima negara tujuan wisata di Asean. Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang Singapura, Malaysia, ThailanD dan Brunei Darusalam," ujar Dra. Tenni Y. Sadeli, Kasubdit Pemberdayaan Potensi Masyarakat Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, pada acara bimbingan Teknis Pengamanan di Destinasi Pariwisata 2011 bertempat di Aston Tropicana Hotel, Cihampelas Bandung.
Indikasi pendukung pengembangan sektor pariwisata yang sangat menjadi prioritas bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara, menurut Tenni, adalah keamanan. "Selain kenyamanan, ketertiban, dan fasilitas, masalah keamanan saat ini menjadi sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata dimanapun," ujar Tenni.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan di sektor pariwisata, pemerintah sejak tahun 2005 sudah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres 16 Tahun 2005). Inpres tersebut merupakan kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata dengan menugaskan POLRI untuk meningkatkan pelayanan keamanan dan ketertiban bagi wisatawan. (A-87/A-147)**
"Dalam tiga tahun ini posisi Indonesia masih berada di peringkat lima negara tujuan wisata di Asean. Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang Singapura, Malaysia, ThailanD dan Brunei Darusalam," ujar Dra. Tenni Y. Sadeli, Kasubdit Pemberdayaan Potensi Masyarakat Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, pada acara bimbingan Teknis Pengamanan di Destinasi Pariwisata 2011 bertempat di Aston Tropicana Hotel, Cihampelas Bandung.
Indikasi pendukung pengembangan sektor pariwisata yang sangat menjadi prioritas bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara, menurut Tenni, adalah keamanan. "Selain kenyamanan, ketertiban, dan fasilitas, masalah keamanan saat ini menjadi sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata dimanapun," ujar Tenni.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan di sektor pariwisata, pemerintah sejak tahun 2005 sudah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres 16 Tahun 2005). Inpres tersebut merupakan kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata dengan menugaskan POLRI untuk meningkatkan pelayanan keamanan dan ketertiban bagi wisatawan. (A-87/A-147)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment