Arsip Blog

Senin, 11 Juli 2011

Indonesia Dapat Jatah 50 Jet Tempur Korea Selatan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia mendapatkan 50 unit pesawat jet tempur KF-X/IF-X hasil kerja sama dengan Korea Selatan. Selain itu, juga mendapatkan keuntungan berupa hasil investasi sebesar 20 persen dari produksi dan penjualan pesawat secara keseluruhan. "Karena kita punya andil saham sebesar 20 persen di dalam proyek itu," kata Purnomo di Jakarta, Senin, 11 Juli 2011.

Pesawat tempur KFX adalah pesawat tempur generasi 4,5 setingkat dengan pesawat F-18 buatan Amerika Serikat. Pesawat ini akan dibikin bersama oleh insinyur-insinyur Korea Selatan dan Indonesia. Pesawat KFX itu akan memiliki teknologi di atas rata-rata pesawat yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, seperti Sukhoi buatan Rusia dan F-16 yang notabene masuk dalam pesawat tempur generasi keempat.

Menteri mengatakan kerja sama pengembangan pesawat tempur dengan Korea Selatan itu bukanlah proyek bersama yang pertama. Sebelumnya, Indonesia pernah bekerja sama dengan Korea untuk pengembangan kapal jenis LPD (landing platform dock). Dua unit di antaranya dibangun di Korea Selatan dan dua unit sisanya dikembangkan oleh PT PAL. Salah satu kapal itu menjadi kapal perawatan atau kapal Rumah Sakit KRI Suharso.

"Kita tidak meragukan Korea karena kerja sama pertahanan dengan Korea selama ini cukup sukses. Terbukti mereka mau melakukan transfer teknologi," kata Purnomo. Bahkan, PT PAL saat ini sudah mulai memproduksi kapal dengan platform LPD untuk memenuhi pesanan dari Filipina.

Korea adalah salah satu negara yang maju dalam mengembangkan industri senjata. Indonesia telah mendatangkan beberapa peralatan tempur dari Negeri Gingseng itu. Selain mendatangkan kapal LPD, Indonesia juga telah memboyong pesawat bikinan Korea Selatan, KT-1 Wong Bee. Pesawat ini selain digunakan sebagai pesawat latih, juga digunakan sebagai pesawat akrobatik. Korea saat ini juga sedang mengembangkan pesawat pengganti F-5 Tiger. Purnomo mengatakan Indonesia juga berencana untuk membeli pesawat ini nantinya.

Direktur Jenderal Rencana Pertahanan Marsekal Muda BS. Silaen mengatakan total anggaran untuk pengembangan pesawat KFX senilai US$ 8 miliar. Sekitar 80 persen biaya ditanggung oleh Korea Selatan dan 20 persen atau US$ 1,6 miliar ditanggung oleh Pemerintah Indonesia. "Tahun 2011 ini, kami menyiapkan anggaran Rp 48 miliar," katanya.

Secara bertahap, jumlah anggaran akan ditingkatkan. Tahun depan, anggaran yang disediakan untuk pengembangan KFX mencapai Rp 100 miliar. Purnomo berjanji bahwa kementeriannya pada 2013-2015 akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun setiap tahun.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menyambut gembira kerja sama pembuatan pesawat tempur KFX tersebut. Dia mengatakan PT Dirgantara mampu memproduksi pesawat itu dan tidak ketinggalan dengan kemampuan Korea Selatan. "Tapi, ini memang pengalaman pertama buat PT DI mendesain pesawat tempur. Harapan kami setelah ini, kami mempunyai kemampuan mendesain dan memproduksi pesawat tempur," katanya.

Untuk proyek prestisius ini, Kementerian Pertahanan mengirim 37 orang yang terdiri dari enam orang pilot pesawat tempur TNI Angkatan Udara, tiga orang tim dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan, 24 orang teknisi dari PT Dirgantara Indonesia, dan empat dosen teknik penerbangan dari Institut Teknologi Bandung.

KARTIKA CANDRA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for comment

Pencarian

free counters

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...