Jakarta (ANTARA)
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik menjadikan Indonesia
terpilih sebagai salah satu negara yang akan mewujudkan abad Asia pada
tahun 2050.
Pada saat itu, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana disela-sela seminar `ASIA 2050: Realizing the Asian Century` di gedung Bappenas Jakarta, Selasa, kawasan Asia akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
"Pencapain kinerja kita dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dari sisi pertumbuhannya, kita masuk dalam tujuh negara yang jadi `leader` untuk menuju Asia 2050," katanya.
Ia menjelaskan, enam negara lainnya yang menjadi leader dalam mewujudkan Abad Asia 2050 adalah China, India, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Korea Selatan.
Ditambahkannya, dalam sebuah studi Asian Development Bank (ADB) disebutkan bahwa Asia akan menjadi pusat pertumbuhan pada 2050 jika pertumbuhan kawasan Asia bisa terus berlanjut.
Bahkan, perkembangan Asia yang dinamis diprediksikan bisa menghilangkan kemiskinan di kawasan Asia pada 2050.
"Asia yang dinamis itu tidak bisa dipungkiri, sehingga pada 2050 namanya abad Asia terwujud. Jadi perekonomian dunia lebih dari 50 persen dikuasai Asia. Kita tidak hanya bicara size atau proporsi, tapi juga dari sisi dinamikanya, perkembangannya, pusat pertumbuhannya, bahkan bisa jadi kita tidak kenal lagi kemiskinan di Asia pada 2050," ujarnya.
Menurutnya, untuk mewujudkan Abad Asia 2050 tentunya harus didukung oleh kebijakan nasional dari negara-negara di kawasan Asia.
Selain itu, keterkaitan kebijakan maupun kerjasama regional perlu ditingkatkan untuk mewujudkan hal tersebut.
"Indonesia sudah punya masterplan, dan ternyata sudah `in-line` dengan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan Abad Asia 2050," katanya.
Pada saat itu, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana disela-sela seminar `ASIA 2050: Realizing the Asian Century` di gedung Bappenas Jakarta, Selasa, kawasan Asia akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
"Pencapain kinerja kita dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dari sisi pertumbuhannya, kita masuk dalam tujuh negara yang jadi `leader` untuk menuju Asia 2050," katanya.
Ia menjelaskan, enam negara lainnya yang menjadi leader dalam mewujudkan Abad Asia 2050 adalah China, India, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Korea Selatan.
Ditambahkannya, dalam sebuah studi Asian Development Bank (ADB) disebutkan bahwa Asia akan menjadi pusat pertumbuhan pada 2050 jika pertumbuhan kawasan Asia bisa terus berlanjut.
Bahkan, perkembangan Asia yang dinamis diprediksikan bisa menghilangkan kemiskinan di kawasan Asia pada 2050.
"Asia yang dinamis itu tidak bisa dipungkiri, sehingga pada 2050 namanya abad Asia terwujud. Jadi perekonomian dunia lebih dari 50 persen dikuasai Asia. Kita tidak hanya bicara size atau proporsi, tapi juga dari sisi dinamikanya, perkembangannya, pusat pertumbuhannya, bahkan bisa jadi kita tidak kenal lagi kemiskinan di Asia pada 2050," ujarnya.
Menurutnya, untuk mewujudkan Abad Asia 2050 tentunya harus didukung oleh kebijakan nasional dari negara-negara di kawasan Asia.
Selain itu, keterkaitan kebijakan maupun kerjasama regional perlu ditingkatkan untuk mewujudkan hal tersebut.
"Indonesia sudah punya masterplan, dan ternyata sudah `in-line` dengan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan Abad Asia 2050," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment