INILAH.COM, Cape Town – Pesona Indonesia di Afrika
Selatan (Afsel) makin terlihat, dengan partisipasi yang diwakili oleh
Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) dalam Knysna Annual Oyster
Festival 2011.
Udara yang menusuk tulang dan hembusan angin musim dingin Afsel tak menyurutkan semangat KJRI di Cape Town serta Konsul Jendral, Sugie Harijadi, dalam upaya mempromosikan Indonesia. Hal ini terwujud, dengan keikutsertaan KJRI di Knysna Annual Oyster Festival 2011 pada 1-10 Juli 2011.
Indonesia tampil sebagai Bintang Tamu Oyster Mardi Gras 2011 yang berlangsung pada Rabu, 6 Juli lalu. Selain berpartisipasi pada Oyster Carnival, 6-10 Juli 2011. Inilah pertama kalinya KJRI mengikuti kegiatan tersebut sejak dibuka di Cape Town pada 1994 lalu.
Knysna Annual Oyster Festival adalah festival tahunan yang telah memasuki tahun ke-25, oleh Pemkot Knysna, penghasil tiram (oyster) terbaik Afsel. Sejumlah kegiatan digelar dalam festival ini. Seperti marathon, balap sepeda, lomba melukis untuk anak-anak, rugby, karnaval dan Oyster Mardi Gras.
Oyster Mardi Gras adalah kompetisi mengolah dan menyajikan tiram serta wine and oyster pairing. Peserta diwajibkan memasak 850 tiram (US$ 1/tiram) yang dibagikan oleh panitia. Pengunjung wajib membeli tiket seharga 200 Rand (US$30).
Kompetisi mengolah tiram ini dilakukan melawan tim koki profesional dari restoran dan hotel di wilayah Knysna, Plettenberg Bay, George dan sekitarnya di Provinsi Western Cape. KJRI Cape Town merupakan peserta internasional pertama yang mengikuti kompetisi tersebut.
Pengunjung tentunya merasa istimewa. Sebab, inilah pertama kalinya mereka mencicipi hidangan tiram yang dimasak dengan bumbu khas Indonesia. Di Afrika, tiram umumnya dimakan mentah. Dalam kesempatan ini, KJRI mengusung tema Indonesia My Heritage dan fokus pada Bali.
Selain cita rasa tiram yang telah memperoleh sentuhan Indonesia itu, pengunjung juga tertarik dengan tim KJRI karena mereka disapa oleh penjor, barong dan patung penari Bali. Tim RI juga menyediakan brem Bali, alih-alih wine dan mengenakan pakaian adat, bukan kostum chef profesional.
KJRI di Cape Town berpartisipasi sebagai Bintang Tamu dan Tamu Kehormatan. Kehormatan lain didapat ketika menu Indonesian Stir and Fry Oyster over Spicy Rice garnish with Fresh Vegetable akan diabadikan dalam bentuk lukisan di atas piring dan kanvas.
Udara yang menusuk tulang dan hembusan angin musim dingin Afsel tak menyurutkan semangat KJRI di Cape Town serta Konsul Jendral, Sugie Harijadi, dalam upaya mempromosikan Indonesia. Hal ini terwujud, dengan keikutsertaan KJRI di Knysna Annual Oyster Festival 2011 pada 1-10 Juli 2011.
Indonesia tampil sebagai Bintang Tamu Oyster Mardi Gras 2011 yang berlangsung pada Rabu, 6 Juli lalu. Selain berpartisipasi pada Oyster Carnival, 6-10 Juli 2011. Inilah pertama kalinya KJRI mengikuti kegiatan tersebut sejak dibuka di Cape Town pada 1994 lalu.
Knysna Annual Oyster Festival adalah festival tahunan yang telah memasuki tahun ke-25, oleh Pemkot Knysna, penghasil tiram (oyster) terbaik Afsel. Sejumlah kegiatan digelar dalam festival ini. Seperti marathon, balap sepeda, lomba melukis untuk anak-anak, rugby, karnaval dan Oyster Mardi Gras.
Oyster Mardi Gras adalah kompetisi mengolah dan menyajikan tiram serta wine and oyster pairing. Peserta diwajibkan memasak 850 tiram (US$ 1/tiram) yang dibagikan oleh panitia. Pengunjung wajib membeli tiket seharga 200 Rand (US$30).
Kompetisi mengolah tiram ini dilakukan melawan tim koki profesional dari restoran dan hotel di wilayah Knysna, Plettenberg Bay, George dan sekitarnya di Provinsi Western Cape. KJRI Cape Town merupakan peserta internasional pertama yang mengikuti kompetisi tersebut.
Pengunjung tentunya merasa istimewa. Sebab, inilah pertama kalinya mereka mencicipi hidangan tiram yang dimasak dengan bumbu khas Indonesia. Di Afrika, tiram umumnya dimakan mentah. Dalam kesempatan ini, KJRI mengusung tema Indonesia My Heritage dan fokus pada Bali.
Selain cita rasa tiram yang telah memperoleh sentuhan Indonesia itu, pengunjung juga tertarik dengan tim KJRI karena mereka disapa oleh penjor, barong dan patung penari Bali. Tim RI juga menyediakan brem Bali, alih-alih wine dan mengenakan pakaian adat, bukan kostum chef profesional.
KJRI di Cape Town berpartisipasi sebagai Bintang Tamu dan Tamu Kehormatan. Kehormatan lain didapat ketika menu Indonesian Stir and Fry Oyster over Spicy Rice garnish with Fresh Vegetable akan diabadikan dalam bentuk lukisan di atas piring dan kanvas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment