Arsip Blog

Rabu, 08 Juni 2011

Badai Api Matahari, Indonesia Masih Aman

INILAH.COM, Jakarta - Terlihat aktif, namun juluran lidah matahari yang terjadi kemarin tidak berisiko bagi jaringan satelit di Indonesia.
Menurut hasil pemantauan NASA, lidah api matahari terlihat aktif lagi siang ini, dengan disertai coronal mass ejection (CME). Ini merupakan fenomena ledakan di atmosfer matahari yang akan meningkatkan radiasi dan temperatur hingga jutaan Kelvin. NASA mencatat bahwa terjadi badai radiasi minor kemarin, dengan arah looping.
“CME tidak berdampak bagi bumi jika lemparannya looping, yaitu arahnya melengkung dan jatuh kembali ke matahari. Fenomena yang berbahaya adalah jika lidah itu lepas dengan jarak yang sangat jauh,” ujar Abdul Rahman, peneliti senior Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional hari ini (8/7).
“Tapi itu pun hanya berdampak bagi bumi jika posisi jatuhnya tepat di bumi,” tambahnya.
Menurut keterangannya, jika hal itu sampai terjadi, maka akan berdampak kepada teknologi, misalnya gangguan kerja satelit, komunikasi di stasiun luar angkasa, atau ke jaringan listrik.
“Sejauh ini di Indonesia hal itu belum terlihat berrisiko, karena Indonesia terletak di lintang rendah.”
Abdul mengatakan bahwa fenomena CME sering terjadi, namun dampaknya hanya dirasakan di negara-negara Eropa atau Amerika, yaitu daerah-daerah lintang tinggi, seperti yang pernah terjadi di Kanada tahun 1989.
Meski mengaku sejauh ini lembaganya belum memantau secara langsung, namun ia mengungkapkan Indonesia masih aman-aman saja dari risiko gangguan listrik atau satelit. [mor]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for comment

Pencarian

free counters

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...