"Posisi pariwisata Indonesia masih di urutan tiga setelah Malaysia dan Singapura," kata Sapta Nirwandar di Bali Safari & Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.
Saat pemaparan materi pariwisata Indonesia pada Konvensi I Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, ia mengatakan, Indonesia dengan potensi alamnya yang begitu besar seharusnya dapat meraih urutan pertama.
Hanya saja, kata dia, lantaran sektor pariwisata bukan isu menarik bagi politisi, maka optimalisasinya agak tersendat.
Sektor pariwisata penghasil devisa nomor tiga di Indonesia, setelah tambang dan migas. Tetapi belum ada kepedulian bagi dunia pariwisata, lantaran para politisi melihatnya bukan isu yang seksi.
"Seharusnya sektor pariwisata harus mendapat perhatian utama karena memberikan sumbangsih yang besar bagi devisa negara. Hanya saja, saat ini Indonesia masih mengalami persoalan pelik, yaitu ketiadaan manajemen destinasi pariwisata yang baik," ujarnya.
Dikatakan, manajemen destinasi pariwisata merupakan persoalan krusial yang dihadapi Indonesia. Tetapi di tahun 2011 harus optimistis. Sebab, Asia Pasifik menempati urutan kedua terbesar setelah Eropa dari jumlah wisatawan internasionalnya dengan proyeksi pertumbuhan tujuh hingga sembilan persen.
Sapta Nirwandar berharap pada bulan Juli sampai Agustus kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia meningkat sebesar 10 persen.
Dengan begitu, kata dia, diharapkan target kunjungan wisatawan sebesar tujuh juta ke Indonesia terpenuhi.
"Jika meleset, maka target itu tak terpenuhi. Oleh karena itu semua komponen pariwisata harus bergerak menjaga citra pariwisata Indonesia," katanya. ••• Anspek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment