Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengungkapkan, Indonesia termasuk salah satu negara yang menjadi tujuan investasi. Dasar pertimbangannya, negara-negara di kawasan Asia dan Timur Tengah akan mengalami peningkatan perekonomian yang pesat. Hal tersebut diungkapkan Gita saat menghadiri Annual Investment Meeting (AIM) 2011 yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan Internasional Uni Emirat Arab (UEA) di Dubai, 10–12 Mei 2011.
Menurut Gita,Indonesia terus berupaya meningkatkan berbagai kerja sama yang dapat mendongkrak perekonomian nasional. ”Sebagai upaya meningkatkan perekonomian nasional, sangat penting bagi Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan negaranegara Timur Tengah, terutama Uni Emirat Arab yang berperan sebagai penghubung perekonomian di kawasan ini,” ujar Gita dalam siaran pers yang diterima SINDOkemarin.
Di hadapan Menteri Perdagangan Internasional UEA dan Crown Prince Dubai UEA Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Gita memaparkan potensi-potensi investasi yang bisa dilakukan di Indonesia. Gita menegaskan, tren investasi dunia sejak 2009 terus meningkat. Diperkirakan, tren positif ini akan berlanjut hingga 2012. Gita menyebutkan, pada 2009 arus investasi dunia mencapai USD1,1 triliun.
Pada tahun ini,berdasarkan perhitungan konferensi PBB untuk perdagangan dan pembangunan atau UNCTAD, arus investasi dunia akan meningkat hingga USD1,3–1,5 triliun. Bahkan, Economist Intelligent Unit memperkirakan kenaikan arus investasi dunia hingga menyentuh level USD1,6 triliun. Menurutnya, peningkatan arus investasi ini merupakan potensi besar bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mendapatkan investasi jangka panjang yang prospektif.
”Perkembangan tren investasi dunia sangat prospektif. UNCTAD memperkirakan akan ada kenaikan lebih dari 20% dibandingkan tahun 2009. Melihat tren perkembangan investasi dunia yang meningkat, Indonesia harus aktif mengambil peluang sehingga bisa mendapatkan investasi jangka panjang yang menguntungkan perekonomian nasional,” tegas Gita.
Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi Universitas Atma Jaya, A Prasetyantoko, mengungkapkan bahwa peluang Indonesia untuk memanfaatkan peningkatan arus investasi dunia semakin besar.Hal itu didukung kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup baik dan semakin kecilnya risiko investasi setelah lembaga pemeringkat menaikkan peringkat Indonesia.
Membaiknya kondisi perekonomian di beberapa negara di Asia dan Amerika, tidak serta merta mengurangi minat investor untuk datang dan menanamkan modal di Indonesia. ”Peningkatan investasi di Indonesia, untuk 20% tidak sulit dicapai. Bahkan, bisa antara 25–30% jika pemerintah mau bekerja keras membenahi persoalan yang mengganjal iklim investasi,”ungkapnya. Dari sisi kebijakan dan payung hukum yang berlaku, juga harus terus diselaraskan agar menarik minat investor. wisnoe moerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment