[JAKARTA] Indonesia merupakan negara pengguna fafebook (FB) terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), dan pengguna ketiga terbesar dalam twitter. Dari 30.000.000 orang pengguna internet di Indonesia sebanyak 87% mengunjungi jejaring sosial (FB dan twitter).
Angka ini berdasarkan temuan Taylor Nelson Solfres (TNS) Digital Life, sebuah studi terbesar yang pernah dilakukan secara global di banyak negara untuk memahami sikap dan perilaku digital.
Demikian dikatakan Regional Director Youth Practice Asia Pacific Middle East & Africa, Robert Hutchison di Jakarta, Kamis (26/5). Turut hadir dalam acara itu adalah Director Global TNS, James Fergusson.
Robert mengatakan, dari 87% pengguna jejaring sosial di Indonesia cuma 14% yang menggunakannnya setiap hari, selebihnya hanya mengunjungi sekali seminggu.
Kecilnya penggunaan jejaring sosial untuk setiap hari di Indonesia disebabkan karena sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan warnet.
Sementara James Fergusson mengatakan, dalam waktu 12 bulan ke depan akan menambah pengguna internet dan jejaring sosial di Indonesia. Pasalnya, dalam waktu setahun ke depan, HP dan laptop Tiongkok akan kembali membanjiri Indonesia. "Harganya murah dan penggunaannya mudah," kata dia.
James menambahkan, saat ini banyak orang Indonesia masih tergantung pada warnet atau smartphone generasi awal untuk mengakses internet.
Sampai saat ini, masyarakat dunia menghabiskan uang sebanyak US$ 750 miliar per tahun untuk internet termasuk jejaring sosial. Sedangkan masyarakat Asia Fasifik menghabiskan dana US$ 54 miliar per tahun untuk hal yang sama, dan Indonesia menghabiskan dana US$ 11 miliar untuk hal sama pula.
Ia menambahkan, pengguna jejering sosial terbesar di Indonesia belakangan ini adalah usia remaja. Dari pesan atau materi yang disampaikan para remaja ini dalam jejaring sosial berisi mengharga pluralisme dan berisi pendidikan. "Ini menandakan remaja Indonesia menghargai pluralitas terutama dalam hal agama dan pentingnya hal-hal berbau pendidikan," kata James. [E-8]
Angka ini berdasarkan temuan Taylor Nelson Solfres (TNS) Digital Life, sebuah studi terbesar yang pernah dilakukan secara global di banyak negara untuk memahami sikap dan perilaku digital.
Demikian dikatakan Regional Director Youth Practice Asia Pacific Middle East & Africa, Robert Hutchison di Jakarta, Kamis (26/5). Turut hadir dalam acara itu adalah Director Global TNS, James Fergusson.
Robert mengatakan, dari 87% pengguna jejaring sosial di Indonesia cuma 14% yang menggunakannnya setiap hari, selebihnya hanya mengunjungi sekali seminggu.
Kecilnya penggunaan jejaring sosial untuk setiap hari di Indonesia disebabkan karena sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan warnet.
Sementara James Fergusson mengatakan, dalam waktu 12 bulan ke depan akan menambah pengguna internet dan jejaring sosial di Indonesia. Pasalnya, dalam waktu setahun ke depan, HP dan laptop Tiongkok akan kembali membanjiri Indonesia. "Harganya murah dan penggunaannya mudah," kata dia.
James menambahkan, saat ini banyak orang Indonesia masih tergantung pada warnet atau smartphone generasi awal untuk mengakses internet.
Sampai saat ini, masyarakat dunia menghabiskan uang sebanyak US$ 750 miliar per tahun untuk internet termasuk jejaring sosial. Sedangkan masyarakat Asia Fasifik menghabiskan dana US$ 54 miliar per tahun untuk hal yang sama, dan Indonesia menghabiskan dana US$ 11 miliar untuk hal sama pula.
Ia menambahkan, pengguna jejering sosial terbesar di Indonesia belakangan ini adalah usia remaja. Dari pesan atau materi yang disampaikan para remaja ini dalam jejaring sosial berisi mengharga pluralisme dan berisi pendidikan. "Ini menandakan remaja Indonesia menghargai pluralitas terutama dalam hal agama dan pentingnya hal-hal berbau pendidikan," kata James. [E-8]
source : http://www.suarapembaruan.com/home/indonesia-pengguna-fb-terbesar-kedua-di-dunia/7210
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment