INILAH.COM, Jakarta – Para pemain muda Indonesia di proyek Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Indonesia yang berkompetisi di Uruguay diminati sejumlah klub lokal dan Chile.
Penanggung jawab proyek SAD Indonesia Demis Djamaoedin mengungkapkan hal itu dalam perbincangan dengan INILAH.COM di kantor Badan Pembinaan dan Pengembangan Usia Muda (BPPUM), Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.
“Ada sejumlah klub di Uruguay dan Chile yang berminat untuk mengambil anak-anak,” ungkap Demis dengan mimik sumringah.
Yang dia maksud dengan “anak-anak” ialah tujuh anak asuhnya yang kini memperkuat tim SAD Indonesia di Uruguay. Demis memaparkan ketujuh pemain itu kelahiran 1992 atau berusia sekitar 19 tahun. Sesuai dengan ketentuan Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA), mereka sudah bisa masuk ke dunia professional dan dikontrak suatu klub.
“Ada kemungkinan dikontrak penuh, bukan bermain dengan status pinjaman (dari SAD Indonesia) ke klub lain yang berminat itu. Karena, mereka sudah berusia 18 tahun atau lebih sebagaimana batasan yang digariskan FIFA,” jelasnya.
Menurut Demis, sejumlah klub Uruguay yang berminat antara lain Defensor Sporting, Nacional, dan Miramar Misiones. Adapun klub Chile yang tertarik anak-anak SAD Indonesia yang berkompetisi usia muda Uruguay itu ialah Universidad Catolica, Colo-Colo, dan Union Espanola. Mereka ialah klub-klub yang berlaga di Liga Primer atau divisi tertinggi kompetisi di negara Amerika Latin tersebut.
Sejauh ini, sudah ada dua teman seangkatan tujuh pemain itu yang telah berganti kostum dengan status dipinjamkan ke klub Atletico Penarol. Mereka ialah Syamsir Alam yang perosisi sebagai striker dan M Zainal Haq yang posisi sebagai stopper. Masa peminjaman mereka akan habis pada November nanti.
“Selanjutnya terserah keputusan Penarol apakah akan dimabil penuh (dikontrak) atau diperpanjang pemijamannya atau apa. Kami siap menerima keputusan itu dengan tangan terbuka,” ujar Demis.
Saat ini, total pemain muda yang tengah disemai di kompetisi usia muda Uruguay yang terkenal bagus itu berjumlah 40 pemain. Perinciannya, sebanyak 12 orang kelahiran 1992, 11 orang kelahiran 93, dan 17 pemain kelahiran 1994.
Tahun ini, SAD Indonesia ikut berkompetisi sepakbola usia muda dengan menurunkan dua tim, yakni U-19 dan U-17.
Misi SAD ialah membina talenta muda pemain sepakbola Indonesia yang diharapkan kelak bisa memperkuat tim nasional sepakbola Indonesia di berbagai ajang regional maupun internasional. Uruguay dipilih karena memiliki sistem pembinaan dan kompetisi usia muda yang bagus. Selain itu, lingkungan sosial dan budaya di Uruguay tidak jauh berbeda dengan Indonesia, terutama dari aspek nilai-nilai kekeluargaannya. [nic]
Penanggung jawab proyek SAD Indonesia Demis Djamaoedin mengungkapkan hal itu dalam perbincangan dengan INILAH.COM di kantor Badan Pembinaan dan Pengembangan Usia Muda (BPPUM), Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.
“Ada sejumlah klub di Uruguay dan Chile yang berminat untuk mengambil anak-anak,” ungkap Demis dengan mimik sumringah.
Yang dia maksud dengan “anak-anak” ialah tujuh anak asuhnya yang kini memperkuat tim SAD Indonesia di Uruguay. Demis memaparkan ketujuh pemain itu kelahiran 1992 atau berusia sekitar 19 tahun. Sesuai dengan ketentuan Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA), mereka sudah bisa masuk ke dunia professional dan dikontrak suatu klub.
“Ada kemungkinan dikontrak penuh, bukan bermain dengan status pinjaman (dari SAD Indonesia) ke klub lain yang berminat itu. Karena, mereka sudah berusia 18 tahun atau lebih sebagaimana batasan yang digariskan FIFA,” jelasnya.
Menurut Demis, sejumlah klub Uruguay yang berminat antara lain Defensor Sporting, Nacional, dan Miramar Misiones. Adapun klub Chile yang tertarik anak-anak SAD Indonesia yang berkompetisi usia muda Uruguay itu ialah Universidad Catolica, Colo-Colo, dan Union Espanola. Mereka ialah klub-klub yang berlaga di Liga Primer atau divisi tertinggi kompetisi di negara Amerika Latin tersebut.
Sejauh ini, sudah ada dua teman seangkatan tujuh pemain itu yang telah berganti kostum dengan status dipinjamkan ke klub Atletico Penarol. Mereka ialah Syamsir Alam yang perosisi sebagai striker dan M Zainal Haq yang posisi sebagai stopper. Masa peminjaman mereka akan habis pada November nanti.
“Selanjutnya terserah keputusan Penarol apakah akan dimabil penuh (dikontrak) atau diperpanjang pemijamannya atau apa. Kami siap menerima keputusan itu dengan tangan terbuka,” ujar Demis.
Saat ini, total pemain muda yang tengah disemai di kompetisi usia muda Uruguay yang terkenal bagus itu berjumlah 40 pemain. Perinciannya, sebanyak 12 orang kelahiran 1992, 11 orang kelahiran 93, dan 17 pemain kelahiran 1994.
Tahun ini, SAD Indonesia ikut berkompetisi sepakbola usia muda dengan menurunkan dua tim, yakni U-19 dan U-17.
Misi SAD ialah membina talenta muda pemain sepakbola Indonesia yang diharapkan kelak bisa memperkuat tim nasional sepakbola Indonesia di berbagai ajang regional maupun internasional. Uruguay dipilih karena memiliki sistem pembinaan dan kompetisi usia muda yang bagus. Selain itu, lingkungan sosial dan budaya di Uruguay tidak jauh berbeda dengan Indonesia, terutama dari aspek nilai-nilai kekeluargaannya. [nic]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment