“PLTA pun jika terkena gempa dan waduknya jebol tetap saja menimbulkan korban yang tidak sedikit,” katanya, dalam diskusi di Pusat Pengkajian dan Pengembangan Nuklir (PUSKANGEN) ICMI, kemarin.
Menurut dia, dimana pun pengembangan energi, tidak mungkin tunggal tetapi adalah bauran energi (energy mix). Indonesia merupakan negara yang banyak sekali sumber energinya, seperti minyak bumi, batubara, panas bumi, air, dan sumber lainnya.
Namun demikian, seberapa besar dan seberapa lama sumber energi tersebut dapat dimanfaatkan, serta bagaimana risikonya. Salah satu sumber energi yang juga dipertimbangkan untuk pengembangan energi adalah nuklir (PLTN). Isu menarik akhir-akhir ini adalah kecelakaan PLTN Fukushima akibat gempa dan tsunami di Jepang dengan beragam informasi.
Menurut dia, bicara masalah risiko, semua pembangkit listrik pasti mengandung resiko, tidak terkecuali pembangkit listrik tenaga air. “Mari kita bicara jujur melihat perbandingan-perbandingan, tanpa mengatakan ini harus atau ini tidak. Tetapi kita benar-benar harus bijak dalam memilih dan mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan mana yang lebih besar manfaatnya daripada mudharatnya,” tambahnya.
Semua hal di muka bumi ini diciptakan Allah tidak sia-sia karena Allah juga menciptakan ilmunya. Seperti halnya uranium juga merupakan ciptaan Allah, namun seberapa jauh kita mampu dan mau memanfaatkannya dalam kapasitasnya sebagai sumber energi.
Hal yang harus kita perhitungkan adalah bagaimana membuatnya menjadi aman dengan menekan risiko sekecil-kecilnya. Seperti halnya jika sebuah pesawat terbang jatuh, apakah kita berhenti atau terus memanfaatkannya dengan lebih meningkatkan aspek keselamatan dan keamanannya?
“Disinilah kita dituntut untuk serius dalam mengambil sebuah keputusan dan menentukan sikap, apakah kita mau terus atau berhenti memanfaatkannya,” katanya. (faisal/B)
source : http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/04/12/indonesia-tidak-perlu-takut-bangun-pltn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment