OSAMA bin Laden tewas di tangan pasukan elite Amerika Serikat! Itu berita yang memenuhi halaman seluruh koran dan tayangan televisi di Tanah Air, Selasa (3/5). Sejak itu, berbagai ulasan, diskusi dan perdebatan ikhwal gembong teroris kelahiran Riyadh, Saudi Arabia 54 tahun silam tersebut digelar di layar kaca. Termasuk cerita tentang mayatnya yang diceburkan di Laut Arab Utara, karena dikhawatirkan tidak ada negara yang merelakan wilayahnya sebagai tempat penguburan.
Aku tidak begitu tertarik membicarakan kematian Osama, meski ingatanku tentang dua kali bom teroris yang diledakkan di Bali tetap lekat. Umar Patek, teroris asal Indonesia yang kini ditahan aparat keamanan Pakistan, yang konon punya rencana bertemu Osama di Abbottabad, lokasi penggerebekan, adalah otak perencana kedua Bom Bali itu. Meski bersedih karena sempat melihat kondisi para korban ledakan di RSU Sanglah sembilan tahun lalu, aku tidak terlalu bergembira mendengar khabar kematian pemimpin Al Qaeda itu. Sebagai penganut Hindu, aku yakin konsep Tri Kona yakni Utpeti-Stiti-Pralina terus berlangsung. Setiap mahluk hidup pasti mengalami kelahiran, pertumbuhan dan kematian. Tidak salah kalau sebuah grup band menamakan kelompoknya, Superman is dead, ujar Rubag.
Benar, kata pepatah harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Osama mampus meninggalkan empat istri, hahaha. Celakanya, seorang di antaranya mengalami luka-luka, konon karena sempat dijadikan tameng hidup saat penggerebekan. Istri termuda lagi, kok tega ya ? Suami sepatutnya melindungi istri, apa pun risikonya ! Bukan mementingkan diri sendiri menjadikannya semacam rompi antipeluru. Padahal dia dianggap simbol perlawanan terhadap imperialisme Barat, yang seharusnya memiliki karakter dan kepribadian setangguh baja dan nyali macan. Dari berbagai kisah manusia yang kupelajari baik lewat buku, berita maupun kenyataan, ternyata batas antara berani dan takut itu, nyaris tidak ada. Ada kalanya orang bosan takut, terpaksa jadi pemberani karena didesak terus. Sebaliknya pemberani yang menciut nyalinya karena bayangan kematian, akan jadi pengecut, sahut Lonjong.
Itu mirip seperti pendapat Thomas Hobbes. Di samping berusia pendek, manusia katanya adalah mahluk yang mementingkan diri sendiri serta keselamatannya. Karenanya dalam kondisi alami, manusia adalah serigala bagi manusia lain. Itu salah satu sebab manusia disebut mahluk paradoksal, karena mendambakan keselamatannya tapi suka mencelakai orang lain. Menginginkan pihak lain selalu berbuat baik, ironisnya diri sendiri boleh berbuat sekehendaknya. Nafsu untuk mempertahankan diri manusia yang menggebu, tambah Hobbes, digerakkan oleh ketakutannya akan kehilangan nyawa. Sebab itulah manusia terpaksa jadi mahluk sosial lewat kontrak sosial, meski sifat individunya sering muncul dan kerap melanggar kesepakatan umum yang bernama norma atau hukum. Kekisruhan di dunia maupun di Tanah Air terus terjadi, kukira, karena naluri purba manusia bangkit lagi meski berjubah modernitas, ulas Rantes.
Aku setuju pendapat yang mengatakan modernisasi adalah proyek yang belum selesai. Celakanya, transisi dari masyarakat pramodern menuju modern keburu diserbu arus globalisasi yang bukan saja mengangkut muatan ekonomi, tapi juga politik, budaya dan teknologi membuat masyarakat yang belum tersentuh modernitas jadi bingung. Di samping mengguyur dengan hal-hal baru dalam berbagai bidang, globalisasi yang dinafasi kerakusan kapitalisme neoliberal juga membelah masyarakat dunia menjadi dua kelompok Kelompok pemenang yang jumlahnya segelintir namun meraih keuntungan berlimpah dari kekayaan dunia dan kelompok pecundang yang mayoritas tapi nyaris tidak kebagian apa. Di tengah rintihan ketidakadilan dan isu pencabutan cara-cara hidup tradisional dengan berbagai cara, muncullah Robin Hood- Robin Hood kontemporer berkedok agama. Sentimen Perang Salib mereka hidupkan kembali dan kita yang hidup di Bali, sebenarnya tidak tahu urusan ikut terimbas, dibom dua kali, komentar Lenco.
Porod celeng monotan, begitu orang-orang tua dulu mengistilahkan ! Itulah sebabnya aku mengatakan tidak tertarik untuk membicarakan kematian Osama. Apalagi di antara pembicara dalam diskusi di TV, kudengar sering terucap bahwa Osama-Osama baru akan lahir. Biarkan mau mati satu tumbuh seribu tidak perduli asal mereka lahir di Arab sana, bukan di Indonesia ! Makanya, aku lebih tertarik membaca perihal pendidikan karakter, yang dicanangkan Mendiknas Mohammad Nuh saat peringatan Hardiknas, seperti dikutip Bali Post Selasa lalu. Dia bilang pendidikan karakter akan diberikan pada para anak didik bukan dalam bentuk mata pelajaran terpisah, melainkan diajarkan dalam kelas dan dimasukkan ke kurikulum. Pendidikan karakter akan dimulai Tahun Ajaran 2011/2012 dan konsepnya konon telah disusun setahun lalu. Untuk itu tema Hardiknas 2011 Pendidkan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan subtema Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti, kata Rubag.
Tema dan subtema yang keren ! Jangan-jangan pendidikan karakter yang disodorkan sinetron, film Hollywood dan Bollywood, gaya hidup ala American Dreams lewat TV lebih merasuk ke lubuk hati daripada yang diberikan para guru di sekolah. Apalagi seperti katamu, konsep pendidikan karakter baru disusun setahun lalu, sedangkan anak-anak telah dibina karakternya oleh tayangan TV selama puluhan tahun. Juga dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini, apakah masih sesuai dengan hakikat pendidikan yang diamanatkan Ki Hadjar Dewantara yg bermotto Tut Wuri Handayani? Malah kalau ditinjau dari sudut biaya yang harus dikeluarkan para orang tua agar anak-anak mereka bisa mengenyam pendidikan yang layak, kurasa, pendidikan sudah seperti industri atau pabrik barang mewah. Apalagi di setiap jenjang seakan dibikin kasta dengan istilah sekolah favorit dan nonfavorit, yang ditandai berjubelnya mobil-mobil berkelas saat mengantar dan menjemput anak-anak, tukas Regog.
Aku tidak mengerti, apakah pendidikan karakter tersebut tidak sama dengan Pendidikan Moral Pancasila? Apakah perlu memprioritaskan pendidikan karakter anak didik, sementara di luar sekolah atau di masyarakat mereka menyaksikan perilaku orang-orang yang seharusnya memberi contoh, jauh dari yang disebut berkarakter ? Penyebab kemelut dan segala macam konflik di Tanah Air, kutengarai, akibat perseteruan para elit dan pemimpin. Sebenarnya, kita tidak perlu bicara banyak perihal sumber daya alam, sumber daya manusia, tapi sumber daya moral, sebab telah terjadi degradasi moral yang parah di negeri ini. Itu harus dimulai dari atas, karena ciri khas budaya paternalisme adalah ing ngarso sung tulodo, pemimpin lah yang memberi contoh, tegas Cetug.
Kemendiknas, konon mendefinisikan karakter adalah nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan. Wah, kalau definisi itu benar, berarti sama dengan konsep Tri Hita Karana dikombinasi Trikaya Parisuda dong ! Agar ajaran tersebut diikuti dan dilaksanakan sebagai praktik dan jalan hidup segenap bangsa, orang Bali sendiri khususnya yang beragama Hindu, harus melaksanakannya secara konsekuen lebih dulu. Tidak lagi ribut apalagi saling serang sesama krama Bali, sehingga Gubernur Bali tidak lagi nelangsa. Bila konsep pendidikan karakter ini berhasil membenahi moral bangsa berarti kita tidak perlu khawatir terhadap kelahiran ribuan Osama di luar sana, karena di sini semua manusianya berkarakter Indonesia. ''Semoga saja!'' harap
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailrubrik&kid=1&id=5295
Arsip Blog
-
▼
2011
(652)
-
▼
Mei
(169)
- Mahasiswa, Profesional Indonesia di Amerika Bahas ...
- Tim Basket Samudera Duta Indonesia pada Kejuaraan ...
- Indonesia-Turki Jajaki Kerja Sama Produksi Tank
- Indonesia Mampu Produksi Kabel Optik Standar Inter...
- Tinggal di Prancis, Anggun Ajari Anak Bahasa Indon...
- Amerika Jadikan Indonesia Sumber Utama Produk Alas...
- Indonesia Berkesempatan Uji Coba Karateka
- Mahkota Miss Indonesia 2011 Siap Diperebutkan
- Ancaman Sanksi dari FIFA itu Akhirnya Keluar Juga
- 5 Pesepakbola Mancanegara yang Sukses di Indonesia
- Film-film asing yang membawa unsur Indonesia
- Finalis Miss Indonesia 2011 Lebih Percaya Diri
- Berlomba-lomba Promosikan Obyek Wisata
- Depdag Promosikan Batik via World Batik Summit
- Kontes Miss Tourism Universe akan Digelar di Bali
- Menkokesra Buka Walk The World Indonesia di Senayan
- Arab Saudi dan Indonesia sepakat benahi pelayanan TKI
- Tim Pendaki Gunung Tiba di Indonesia
- Lagu Asing Rasa Indonesia
- Inilah Pusat Nobar Fans Barca di Seluruh Indonesia
- 25 Keistimewaan Indonesia di Mata Internasional
- Asyiknya..13 Mahasiswa UGM Kuliah Gratis di Amrik!
- Festival Budaya Indonesia di Maryland
- 1.400 Pesepakbola Ikuti Seleksi AC Milan Junior Camp
- 1.000 Balon untuk Pendidikan Indonesia
- Indonesia dan Bosnia-Herzegovina Sepakati Penerapa...
- Indonesia Menjanjikan bagi Investor Malaysia
- Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Sudirman
- Wow! Cadangan Devisa RI Naik Lagi Jadi US$ 116,5 M...
- Industri Kreatif RI Dipromosikan Sampai Inggris
- Angkatan Laut RI Latihan Perang Dengan AS & Rusia
- Pakaian Made in Indonesia akan Dilego di Pusat Iko...
- Konser Cinta Beta Maluku Hadir di TIM Malam Ini
- 13 Mahasiswa Indonesia Dikirim ke AS
- Indonesia Kirim Wakil ke Diageo Reserve World Class
- Bahasa Indonesia Digemari di Oslo
- Tahun Depan Indonesia Memiliki "Green Car"
- Anggun kenalkan Indonesia lewat lagu
- Indonesia Pengguna FB Terbesar Kedua di Dunia
- Australia Berkomitmen untuk Indonesia Hijau
- Indonesia Beli Jet Militer Korsel
- Siswa SMP Magelang Mewakili Indonesia di Kontes Robot
- Sampoerna Foundation Canangkan Gerakan Indonesia B...
- Van Bronckhorst Akan Mengunjungi Indonesia
- 17 Proyek infrastruktur senilai Rp190 triliun dire...
- Survei BBC : Indonesia Negara Terbaik Bagi Pelaku ...
- Batik Pekalongan Siap Go-International
- Arsitektur Indonesia di Mata Dunia
- Universitas Indonesia Masuk 50 Terbaik Asia
- Promosikan Indonesia dengan Jalan Kaki Keliling Dunia
- Pentas Tari Se-Indonesia Menyatukan Mahasiswa Berb...
- Kabupaten Malang Jadi Tuan Rumah Jambore Nasional ...
- Ilmuwan Indonesia Jadi Anggota Pencari Fakta PLTN ...
- 10 Mega Proyek Indonesia yang Sangat Menakjubkan
- Shakira ke Indonesia 18 September
- The Story of Sangkuriang and Tangkuban Perahu Moun...
- The Legend of Roro Jonggrang Temple
- Asal Mula Nama Irian
- The Legend of Toba Lake
- Persatuan Tuna Netra Gelar Lomba "Mesatwe" Bali
- Indonesia Peserta Terbaik Pameran Bungga di Kifissias
- "Indonesia Raya" di Perkebunan Malaysia
- Survei: Soeharto Presiden Paling Sukses dan Paling...
- Pariaman-Jepang Jalin Kerja Sama
- Ternyata, Indonesia Timur Paling Jujur dalam UN
- Warga Asal Indonesia di Belanda Pendiam
- VIDEO: Pemain Keturunan Nyanyi Indonesia Raya
- Putri Pariwisata Sejagat Bakal Digelar di Indonesia
- SEM 2011: Tim Mahasiswa Indonesia Targetkan 1.000 kpl
- Indonesia tuan rumah konferensi APCRSHR ke-6
- Battle of The Immortals Siap Guncang Indonesia
- MAEC Gelar Indonesia Music and Dance Youth Camp
- Angka Kelulusan UN SMA di Pidie 98,84%
- Robot 50 Cm yang Mampu Bermain Bola
- Dua Rekor untuk Perancang Indonesia
- SSB Bogor Wakili Indonesia di MUPC Regional Asia
- Delapan Ikan Jenis Baru Ditemukan di Bali
- Radja Nainggolan, Pemain Berdarah Indonesia Diinca...
- Konser Kali Kedua, Avril Lavigne Tampil Enerjik
- Aksi Jerman-RI untuk Bumi di Jalan 17 Juni
- "Indonesia Pengguna Facebook Terbanyak Kok Bangga?"
- Fakta-Fakta Unik Dunia Sepakbola Indonesia
- Melestarikan Kebudayaan ala Damn! I Love Indonesia
- Indonesia-Australia Gelar Latihan SAR Gabungan
- Perguruan Tinggi Indonesia Gelar Pameran di Malaysia
- Wanita Indonesia Terima "Whitley Award" Putri Anne
- "Indonesia Society" Juarai Festival Inggris
- Indonesia di Dubai, Gaet Investor Arab
- Kenangan Tsunami Banda Aceh
- AS Sediakan Dana untuk Mutu Pendidikan Indonesia
- AS dan Indonesia Bahas Masa Depan Hutan Bakau dan ...
- Para Mania Juventus Club Indonesia
- Dicari, Duta Besar Indonesia untuk Negara Asing
- Wow...Indonesia Dapat Pesanan 'Seafood' Rp 274,8 M...
- RI Bakal Dapat Investasi Rp 169,5 Triliun
- Asyifa: Kontestan Miss Indonesia 2011 Penuh Talenta
- Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan HAM PBB
- Taufik Hidayat Berbagi Pengalaman
- Pesepak Bola Muda Indonesia, Ayo Berlatih dengan A...
- Indonesia Siap jadi Host Pertemuan Tingkat Menteri...
-
▼
Mei
(169)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment