Arsip Blog
-
▼
2011
(652)
-
▼
Desember
(23)
- BALI National Landscape Awards - the winners
- Jumlah Turis Eropa ke Bali Meningkat
- 56 Pelajar SMA Indonesia Ikuti Program JENESYS ke ...
- Ekonomi Indonesia Berkembang Pesat
- Konser Rod Stewart, Konser Termahal di Indonesia
- Adidas Bersiap Sponsori Klub Indonesia
- Obama Puji Indonesia Atas Ratifikasi Larangan Uji ...
- Konser di Indonesia, Richard Marx Gaet Ari Lasso
- Indonesia Latih Polisi Afghanistan
- 2019, Indonesia Bisa Laksanakan E-Election
- Menteri Negara Inggris Kunjungi Indonesia
- Ical: Indonesia Jadi Negara Adidaya 20-25 Tahun Lagi
- KBRI Gelar Kongres Diaspora Indonesia di AS
- Pemuda Promosikan RI di Houston
- Media Portugal Sebut Andik Messi-nya Indonesia
- Transaksi Batik Capai Rp5 Miliar
- Promosi Indonesia di Nuremberg
- Militer Indonesia-Singapura latihan bareng
- Ekspor Batik Indonesia Melampaui US$69 Juta
- Delapan Atlet Terbaik Indonesia Raih Penghargaan
- Terbukti, Singapura Butuh Lulusan Indonesia!
- Indonesia Bidik Host Asian Games 2019
- Indonesia Pastikan Satu Gelar di Makau Terbuka
-
▼
Desember
(23)
Senin, 05 Desember 2011
Transaksi Batik Capai Rp5 Miliar
BATAM KOTA - Pameran Batik Indonesia di Mega Mall Batam Center ditutup, Minggu (4/12). Sejak digelar 2 Desember lalu, nilai transaksi dari 60 stand peserta mencapai Rp5 miliar. Panitia penyelenggara yang juga Ketua Kadin Batam, Nada Faza Soraya, menyebutkan Rp5 miliar nilai transaksi itu terdiri dari transaksi berjalan sebesara Rp1,2 miliar dan pesanan langsung ke pengrajin sebesar Rp3,8 miliar. "Ini angka yang cukup besar, mengingat masa pameran yang cukup singkat," kata Nada di acara penutupan Pameran Batik Indonesia, kemarin. Selain itu, lanjut Nada, panitia penyelanggara pameran batik juga mendapatkan undangan resmi dari Kedutaan Besar Vietnam untuk menggelar pameran batik di Vietnam. Undangan ini disampaikan melalui Yayasan Batik Indonesia. Dijelaskan, meski bukan penghasil batik, masyarakat Vietnam termasuk penggemar batik. Bahkan mereka sering mengenakan batik lengan pendek dalam aktivitas mereka sehari-hari. Selama ini Vietnam membeli batik dari Brunei Darussalam. "Sementara Brunei Darussalam membeli batik dari Indonesia. Untuk itu, ini menjadi peluang yang baik bagi pengrajin batik Indonesia untuk memasarkan batiknya langsung ke Vietnam," kata Nada. Ketua Dewan Kerajinan Daerah Kota Batam, Mariana Ahmad Dahlan, mengaku akan terus memfasilitasi para pengrajin batik dalam mempromosikan produknya di Batam. Apalagi sejak Batam ditetapkan menjadi pusat promosi batik Indonesia untuk ASEAN. Menurut Mariana, Batam memiliki sejumlah kelebihan. Antara lain, dari segi geografis Batam berdekatan dengan sejumlah negara tetangga. Sehingga akses promosi ke luar negeri akan lebih mudah. "Kunjungan wisatawan ke Batam juga terus tumbuh dinamis. Ini sangat baik untuk kegiatan pameran seperti sekarang ini," kata Mariana. Selain itu, sebagai kota industri memiliki pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Sehingga kegiatan ekonomi di Batam dipastikan akan lebih menjanjikan dibandingkan dengan daerah lain.(par)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for comment